19 Isi Dan Sampul Cerpen Dan Dongeng Minuman Nusantara Flip Ebook

Leo Migdal
-
19 isi dan sampul cerpen dan dongeng minuman nusantara flip ebook

Kementerian Pendidikan dan KebudayaanBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Bacaan untuk Anak Setingkat SD Kelas 1, 2, dan 3MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Cerpen dan Dongeng Minuman Nusantara Suyitman Kementerian Pendidikan dan KebudayaanBadan Pengembangan dan Pembinaan... Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. viii; 50 hlm.; 21 cm ISBN: 978-602-437-290-3 KESUSASTRAAN- ANAK DONGENGSambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakatIndonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhurbudaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasandan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budayabangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah,saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikisdan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakatsangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan kasartanpa mampu mengendalikan diri.

Fenomena itu dapat menjadirepresentasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah,santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia. Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasiyang demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depanbangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsayang cerdas cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekertiluhur, berderajat mulia, berperadaban tinggi, dan... Oleh karena itu, dibutuhkanparadigma pendidikan karakter bangsa yang tidak sekadarmemburu kepentingan kognitif (pikir, nalar, dan logika), tetapi jugamemperhatikan dan mengintegrasi persoalan moral dan keluhuranbudi pekerti. Hal itu sejalan dengan Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, yaitu fungsi pendidikan adalah mengembangkankemampuan dan membangun watak serta peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsadan untuk mengembangkan potensi peserta... Penguatan pendidikan karakter bangsa dapat diwujudkanmelalui pengoptimalan peran Gerakan Literasi Nasional (GLN)yang memumpunkan ketersediaan bahan bacaan berkualitas bagimasyarakat Indonesia. Bahan bacaan berkualitas itu dapat digalidari lanskap dan perubahan sosial masyarakat perdesaan danperkotaan, kekayaan bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh- CERPEN DAN DONGENG MINUMAN NUSANTARA iiitokoh Indonesia, kuliner Indonesia, dan arsitektur tradisionalIndonesia.

Bahan bacaan yang digali dari sumber-sumber tersebutmengandung nilai-nilai karakter bangsa, seperti nilai religius, jujur,toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasaingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargaiprestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, pedulilingkungan,... Nilai-nilai karakterbangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupanmanusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingandiri sendiri, tetapi juga berkaitan dengan keseimbangan alamsemesta, kesejahteraan sosial masyarakat, dan ketakwaan kepadaTuhan Yang Maha Esa. Apabila jalinan ketiga hal itu terwujudsecara harmonis, terlahirlah bangsa Indonesia yang beradab danbermartabat mulia. Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan dan ucapanterima kasih yang setulus-tulusnya kepada Kepala Pusat Pembinaan,Kepala Bidang Pembelajaran, Kepala Subbidang Modul dan BahanAjar beserta staf, penulis buku, juri sayembara penulisan bahanbacaan Gerakan Literasi Nasional 2017, ilustrator, penyunting,... Semoga buku ini dapatbermanfaat bagi khalayak untuk menumbuhkan budaya literasimelalui program Gerakan Literasi Nasional dalam menghadapi eraglobalisasi, pasar bebas, dan keberagaman hidup manusia. Jakarta, Juli 2017 Salam kami, Prof.

Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasaiv CERPEN DAN DONGENG MINUMAN NUSANTARAPengantar Sejak tahun 2016, Pusat Pembinaan, BadanPengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa),Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melaksanakankegiatan penyediaan buku bacaan. Ada tiga tujuan pentingkegiatan ini, yaitu meningkatkan budaya literasi baca-tulis, mengingkatkan kemahiran berbahasa Indonesia, danmengenalkan kebinekaan Indonesia kepada peserta didik disekolah dan warga masyarakat Indonesia. Untuk tahun 2016, kegiatan penyediaan buku inidilakukan dengan menulis ulang dan menerbitkan ceritarakyat dari berbagai daerah di Indonesia yang pernah ditulisoleh sejumlah peneliti dan penyuluh bahasa di Badan Bahasa.Tulis-ulang dan penerbitan kembali buku-buku cerita... Pertama, penilaian kualitasbahasa dan cerita, penyuntingan, ilustrasi, dan pengatakan.Ini dilakukan oleh satu tim yang dibentuk oleh Badan Bahasayang terdiri atas ahli bahasa, sastrawan, illustrator buku,dan tenaga pengatak.

Kedua, setelah selesai dinilai dandisunting, cerita rakyat tersebut disampaikan ke PusatKurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan danKebudayaan, untuk dinilai kelaikannya sebagai bahan bacaanbagi siswa berdasarkan usia dan tingkat pendidikan. Dari duatahap penilaian tersebut, didapatkan 165 buku cerita rakyat. Naskah siap cetak dari 165 buku yang disediakantahun 2016 telah diserahkan ke Sekretariat JenderalKementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk selanjutnyadiharapkan bisa dicetak dan dibagikan ke sekolah-sekolahdi seluruh Indonesia. Selain itu, 28 dari 165 buku ceritaCERPEN DAN DONGENG MINUMAN NUSANTARA vrakyat tersebut juga telah dipilih oleh Sekretariat Presiden,Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, untukditerbitkan dalam Edisi Khusus Presiden dan dibagikankepada siswa dan masyarakat pegiat... Untuk tahun 2017, penyediaan buku—dengantiga tujuan di atas dilakukan melalui sayembara denganmengundang para penulis dari berbagai latar belakang.Buku hasil sayembara tersebut adalah cerita rakyat, budayakuliner, arsitektur tradisional, lanskap perubahan sosialmasyarakat desa dan kota, serta... Jadi, totalbacaan yang telah disediakan dalam tahun ini adalah 282buku.

Penyediaan buku yang mengusung tiga tujuan diatas diharapkan menjadi pemantik bagi anak sekolah,pegiat literasi, dan warga masyarakat untuk meningkatkankemampuan literasi baca-tulis dan kemahiran berbahasaIndonesia. Selain itu, dengan membaca buku ini, siswa danpegiat literasi diharapkan mengenali dan mengapresiasikebinekaan sebagai kekayaan kebudayaan bangsa kita yangperlu dan harus dirawat untuk kemajuan Indonesia. Selamatberliterasi baca-tulis! Jakarta, Desember 2017 Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, M.S.

Kepala Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasavi CERPEN DAN DONGENG MINUMAN NUSANTARASekapur Sirih Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. atasterselesaikannya buku “Cerpen dan Dongeng Minuman Nusantara”ini. Buku ini bertujuan untuk mengenalkan kekayaan minumantradisional nusantara kepada anak-anak. Saat ini, anak-anaklebih menyukai minuman kemasan daripada minuman tradisional.Padahal, jika dikonsumsi terus-menerus, minuman kemasanberbahaya bagi kesehatan anak, sedangkan minuman tradisionalbermanfaat bagi kesehatan. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Pusat Pembinaan,Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta karenatelah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untukmenulis bahan bacaan literasi bagi peserta didik jenjang SekolahDasar. Untuk kesempurnaan buku ini, kritik dan saran yangmembangun sangat penulis harapkan dari para pembaca yangbudiman.

Suyitman CERPEN DAN DONGENG MINUMAN NUSANTARA viiDaftar IsiSambutan................................................. iiiPengantar................................................ vSekapur Sirih............................................ viiDaftar Isi................................................. viiiRaja Cendol.............................................. 1Minuman Favorit Rere...............................

9Kelebihan Deka......................................... 17Ramuan Istimewa Mama........................... 25Moci Suka Cincau...................................... 33Ronde Nyai Lando..................................... 41Biodata Penulis......................................... 47Biodata Penyunting...................................

49Biodata Ilustrator.................................... 50viii CERPEN DAN DONGENG MINUMAN NUSANTARARaja Cendol“Selamatkan bayi ini. Selamatkan!” kata kesatria berkuda sambil meletakkan bungkusan di balik semak. Kesatriaitu menatap Pak Eku dengan iba. Belum sempat berkata,kesatria itu pergi ketika melihat pasukan berkuda berlarikencang di belakangnya. “Jangan biarkan dia lolos,”kata salah seorang penunggang kuda.

Pak Eku bingung. Dia berdiri mematung. Pak Ekudikejutkan oleh suara tangis. Dia segera mendekatisumber suara. Dilihatnya bayi laki-laki mungil itu sedangmenangis. Pak Eku merasa kasihan.

Dia segera pergimembawa bayi itu. Pak Eku tidak kembali ke rumah. Diameninggalkan kampung halamannya. Pak Eku membesarkan bayi itu seorang diri. Istrinyatelah lama meninggal. Bayi itu diberi nama Ranu.

CERPEN DAN DONGENG MINUMAN NUSANTARA 1Ranu tumbuh menjadi anak yang rajin. Setiaphari Ranu membantu Pak Eku membuat cendol. Ranubertugas mengaduk tepung beras dengan sedikit airperasan daun pandan dan suji. Setelah merata, adonanitu direbus hingga mengental. Lalu, Ranu mencetaknyamenjadi butiran-butiran cendol yang menarik. Siang harinya, Ranu membantu Pak Eku berjualancendol di pasar.

Cendol Pak Eku disukai pembeli. Aromapandan dan tekstur cendol yang kental membuat pembeliketagihan. Apalagi, larutan gula merahnya yang begitumanis membuat cendol Pak Eku selalu habis sebelumtengah hari. Seiring pertumbuhan Ranu, Pak Eku gelisah. PakEku sadar, dia harus menyerahkan Ranu kepada orangtuanya. Namun, siapa?

Di mana? Kesatria itu pergitanpa meninggalkan pesan. Untuk memulai pencariannya, Pak Eku mengajakRanu berjualan cendol di tanah kelahirannya, tempatdulu Ranu dititipkan. Pak Eku berharap kesatria berkudaakan kembali menemuinya. Akan tetapi, setelah setahunberjualan, kesatria itu tak kunjung datang. “Ayah, kita pindah ke mana lagi?” protes Ranu.“Bukankah cendol kita selalu habis?”2 CERPEN DAN DONGENG MINUMAN NUSANTARA“Kita ke kerajaan di selatan.

Di sanapemandangannya lebih asyik. Ada pantai dengan pasirputih yang indah,” jawab Pak Eku berkilah. Ranu tak berani menolak. Apalagi, dia belumpernah mandi air laut. Namun, sudah sebulan di Kerajaan Selatan, PakEku belum mendapatkan tanda-tanda orang tua yangmencari anaknya. Pak Eku pun kembali mengajak Ranupergi ke Kerajaan Timur.

“Raja di sini kejam. Rakyat harus membayar pajaktinggi,” ungkap Pak Eku meyakinkan. Ranu memakluminya. Pelanggan cendolnya banyakyang menggunjingkan raja mereka. Di Kerajaan Timur pun Pak Eku tidak mendapatkanberita yang dibutuhkan. Begitu juga di Kerajaan Utaradan Barat.

People Also Search

Kementerian Pendidikan Dan KebudayaanBadan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa Bacaan Untuk

Kementerian Pendidikan dan KebudayaanBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Bacaan untuk Anak Setingkat SD Kelas 1, 2, dan 3MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Cerpen dan Dongeng Minuman Nusantara Suyitman Kementerian Pendidikan dan KebudayaanBadan Pengembangan dan Pembinaan... Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. viii; 50 hlm.; 21 cm ISBN: ...

Fenomena Itu Dapat Menjadirepresentasi Melemahnya Karakter Bangsa Yang Terkenal Ramah,santun,

Fenomena itu dapat menjadirepresentasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah,santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia. Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasiyang demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depanbangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsayang cerdas cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekertiluhur, berderajat mulia,...

Bahan Bacaan Yang Digali Dari Sumber-sumber Tersebutmengandung Nilai-nilai Karakter Bangsa,

Bahan bacaan yang digali dari sumber-sumber tersebutmengandung nilai-nilai karakter bangsa, seperti nilai religius, jujur,toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasaingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargaiprestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, pedulilingkungan,... Nilai-nilai karakterbangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupanm...

Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. Kepala Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasaiv

Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasaiv CERPEN DAN DONGENG MINUMAN NUSANTARAPengantar Sejak tahun 2016, Pusat Pembinaan, BadanPengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa),Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melaksanakankegiatan penyediaan buku bacaan. Ada tiga tujuan pentingkegiatan ini, yaitu meningkatkan budaya literasi baca-tulis, mengingkatkan kemahi...

Kedua, Setelah Selesai Dinilai Dandisunting, Cerita Rakyat Tersebut Disampaikan Ke

Kedua, setelah selesai dinilai dandisunting, cerita rakyat tersebut disampaikan ke PusatKurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan danKebudayaan, untuk dinilai kelaikannya sebagai bahan bacaanbagi siswa berdasarkan usia dan tingkat pendidikan. Dari duatahap penilaian tersebut, didapatkan 165 buku cerita rakyat. Naskah siap cetak dari 165 buku yang disediakantahun 2016 telah diserahkan ke Sekr...