Cerpen Dan Dongeng Isi Dan Sampul Arsitektur Nusantara

Leo Migdal
-
cerpen dan dongeng isi dan sampul arsitektur nusantara

Important AnnouncementPubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am. PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated! Copyright © 2025 Wonder Idea Technology Co., Ltd. All rights reserved Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari

penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan Cerpen dan Dongeng Minuman Nusantara/Suyitman. Wenny Oktavia (Penyunting). Jakarta: Badan Kementerian Pendidikan dan KebudayaanBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ARSITEKTUR NUSANTARA Komunitas Omah Aksara Bacaan untuk Anak Setingkat SD Kelas 1, 2, dan 3MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN ARSITEKTUR NUSANTARA Komunitas Omah Aksara Kementerian Pendidikan dan... Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

viii; 64 hlm.; 21 cm. ISBN: 978-602-437-309-2 CERITA RAKYAT-INDONESIA KESUSASTRAAN- ANAKSambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakatIndonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhurbudaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasandan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budayabangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah,saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikisdan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakatsangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan kasartanpa mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadirepresentasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah,santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia.

Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasiyang demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depanbangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsayang cerdas cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekertiluhur, berderajat mulia, berperadaban tinggi, dan... Oleh karena itu, dibutuhkanparadigma pendidikan karakter bangsa yang tidak sekadarmemburu kepentingan kognitif (pikir, nalar, dan logika), tetapi jugamemperhatikan dan mengintegrasi persoalan moral dan keluhuranbudi pekerti. Hal itu sejalan dengan Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, yaitu fungsi pendidikan adalah mengembangkankemampuan dan membangun watak serta peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsadan untuk mengembangkan potensi peserta... Penguatan pendidikan karakter bangsa dapat diwujudkanmelalui pengoptimalan peran Gerakan Literasi Nasional (GLN)yang memumpunkan ketersediaan bahan bacaan berkualitas bagimasyarakat Indonesia. Bahan bacaan berkualitas itu dapat digalidari lanskap dan perubahan sosial masyarakat perdesaan danperkotaan, kekayaan bahasa daerah, pelajaran penting dari tokoh-tokoh Indonesia, kuliner Indonesia, dan arsitektur tradisionalIndonesia. Bahan bacaan yang digali dari sumber-sumber tersebutmengandung nilai-nilai karakter bangsa, seperti nilai religius, jujur,toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasaingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai iiiprestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,...

Nilai-nilai karakterbangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupanmanusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingandiri sendiri, tetapi juga berkaitan dengan keseimbangan alamsemesta, kesejahteraan sosial masyarakat, dan ketakwaan kepadaTuhan Yang Maha Esa. Apabila jalinan ketiga hal itu terwujudsecara harmonis, terlahirlah bangsa Indonesia yang beradab danbermartabat mulia. Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan dan ucapanterima kasih yang setulus-tulusnya kepada Kepala Pusat Pembinaan,Kepala Bidang Pembelajaran, Kepala Subbidang Modul dan BahanAjar beserta staf, penulis buku, juri sayembara penulisan bahanbacaan Gerakan Literasi Nasional 2017, ilustrator, penyunting,... Semoga buku ini dapatbermanfaat bagi khalayak untuk menumbuhkan budaya literasimelalui program Gerakan Literasi Nasional dalam menghadapi eraglobalisasi, pasar bebas, dan keberagaman hidup manusia. Jakarta, Juli 2017 Salam kami, Prof. Dr.

Dadang Sunendar, M.Hum. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ivPengantar Sejak tahun 2016, Pusat Pembinaan, BadanPengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa),Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melaksanakankegiatan penyediaan buku bacaan. Ada tiga tujuan pentingkegiatan ini, yaitu meningkatkan budaya literasi baca-tulis, mengingkatkan kemahiran berbahasa Indonesia, danmengenalkan kebinekaan Indonesia kepada peserta didik disekolah dan warga masyarakat Indonesia. Untuk tahun 2016, kegiatan penyediaan buku inidilakukan dengan menulis ulang dan menerbitkan ceritarakyat dari berbagai daerah di Indonesia yang pernah ditulisoleh sejumlah peneliti dan penyuluh bahasa di Badan Bahasa.Tulis-ulang dan penerbitan kembali buku-buku cerita... Pertama, penilaian kualitasbahasa dan cerita, penyuntingan, ilustrasi, dan pengatakan.Ini dilakukan oleh satu tim yang dibentuk oleh Badan Bahasayang terdiri atas ahli bahasa, sastrawan, illustrator buku,dan tenaga pengatak. Kedua, setelah selesai dinilai dandisunting, cerita rakyat tersebut disampaikan ke PusatKurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan danKebudayaan, untuk dinilai kelaikannya sebagai bahan bacaanbagi siswa berdasarkan usia dan tingkat pendidikan.

Dari duatahap penilaian tersebut, didapatkan 165 buku cerita rakyat. Naskah siap cetak dari 165 buku yang disediakantahun 2016 telah diserahkan ke Sekretariat JenderalKementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk selanjutnyadiharapkan bisa dicetak dan dibagikan ke sekolah-sekolahdi seluruh Indonesia. Selain itu, 28 dari 165 buku ceritarakyat tersebut juga telah dipilih oleh Sekretariat Presiden,Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, untukditerbitkan dalam Edisi Khusus Presiden dan dibagikankepada siswa dan masyarakat pegiat literasi. vUntuk tahun 2017, penyediaan buku—dengantiga tujuan di atas dilakukan melalui sayembara denganmengundang para penulis dari berbagai latar belakang.Buku hasil sayembara tersebut adalah cerita rakyat, budayakuliner, arsitektur tradisional, lanskap perubahan sosialmasyarakat desa dan kota, serta... Jadi, totalbacaan yang telah disediakan dalam tahun ini adalah 282buku. Penyediaan buku yang mengusung tiga tujuan diatas diharapkan menjadi pemantik bagi anak sekolah,pegiat literasi, dan warga masyarakat untuk meningkatkankemampuan literasi baca-tulis dan kemahiran berbahasaIndonesia.

Selain itu, dengan membaca buku ini, siswa danpegiat literasi diharapkan mengenali dan mengapresiasikebinekaan sebagai kekayaan kebudayaan bangsa kita yangperlu dan harus dirawat untuk kemajuan Indonesia. Selamatberliterasi baca-tulis! Jakarta, Desember 2017 Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, M.S. Kepala Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa viSekapur Sirih Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan YangMaha Esa atas selesainya buku cerita anak ArsitekturNusantara.

Dalam buku ini terdapat lima cerita. Tiapcerita ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudahdipahami oleh anak-anak. Diharapkan nilai-nilai yang terkandung dalamcerita-cerita ini dapat dipahami dan diamalkan olehanak-anak. Tabik, Juni 2017 Komunitas Omah Aksara viiDaftar IsiSambutan .................................................................. iiiPengantar.................................................................. vSekapur Sirih..............................................................

viiDaftar Isi................................................................... viii1. Rumah Boli, Mbaru Niang....................................... 12. Persaudaraan Rumah-Rumah Nusantara................. 113.

Pendopo Rumah Joglo............................................ 234. Asta Tinggi............................................................ 325. Keluarga Baru....................................................... 396.

Keluarga Laba-Laba dan Cecak Tua........................ 51Biodata Penulis........................................................... 60Biodata Penyunting..................................................... 63Biodata Ilustrator...................................................... 64 viiiRumah Boli, Mbaru Niang Perkenalkan, namanya Agustinus Boli. Ia anaksuku Wae Rebo.

Nama panggilannya Boli. Ia tinggalbersama keluarganya di sebuah desa yang beradadi tengah hutan Manggarai, Flores, Provinsi NusaTenggara Timur. Rumah yang didiaminya bernamaMbaru Niang, berbentuk kerucut dan tinggi sepertirumah adat Papua, Honai. 1Sebagai anak yang baik, sehari-hari Boli selalumembantu Ema1 berkebun dan berburu di hutan. Ia takingin Ema terlalu kelelahan. “Oi Boli, tolong ambilkan biji jagung di lentar.

Emamau menanam jagung di ladang,” pinta Ema sembarimenyiapkan cangkul. “Ya, Ema,” ujar Boli sambil bergegas menaikianak tangga dari halaman menuju lentar yang letaknyadi lantai tiga rumahnya. Tak lama kemudian, dengannapas terengah-engah, Boli menyerahkan biji jagungyang diminta Ema. “Terima kasih Boli.” “Sama-sama,” jawab Boli sembari menatanapasnya. “Baru naik ke lantai tiga saja sudah kelelahankamu, Boli,” ledek Ema. 1.

Sebutan untuk Bapak di suku Wae Rebo. 2“Hehe,” jawab Boli malu. Tak mau diledek lagi, Boli balik mencecar Emadengan banyak pertanyaan, “Ema, kenapa rumah kitabanyak tingkatnya? Bukan Boli membangkang Ema,namun rumah bertingkat sedikit merepotkan saatmembantu Ema. Anehnya lagi, kenapa bentuknyakerucut?” “Ahahaha, Boli penasaran ya? Nanti Emaceritakan sepulang dari ladang.

Hari ini kamu di rumahsaja membantu Ende.2” “Hmm. Iya Ema.” “Ema berangkat dulu,” pamit Ema sembari pergimembawa cangkul dan biji jagung. Malam harinya, Boli berkumpul bersama Ema danEnde di lutur. Boli menagih janji, “Ema tadi siang janjibercerita tentang rumah kita, tidak lupa kan?” 2. Sebutan untuk Ibu di suku Wae Rebo. 34“Oh, iya.

Tadi pagi kamu bertanya apa ya?” sahutEma. “Itu Ema, kenapa rumah kita banyak tingkatnya?Bentuknya juga kerucut?” sambung Boli mengingatkanEma. “Oh, iya, Ema baru ingat. Semua adaartinya, bentuk kerucut dan melingkar memiliki artikebersamaan,“ kata Ema menjelaskan. “Boli, sekarangcoba sebutkan dulu nama-nama ruang yang ada dirumah ini!” “Ehmmm. Ada lutur, lobo, lentar, lemparai danrumah monyet,” terang Boli mencoba mengingat nama-nama ruangan di rumahnya.

People Also Search

Important AnnouncementPubHTML5 Scheduled Server Maintenance On (GMT) Sunday, June 26th,

Important AnnouncementPubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am. PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated! Copyright © 2025 Wonder Idea Technology Co., Ltd. All rights reserved Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari

Penerbit, Kecuali Dalam Hal Pengutipan Untuk Keperluan Cerpen Dan Dongeng

penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan Cerpen dan Dongeng Minuman Nusantara/Suyitman. Wenny Oktavia (Penyunting). Jakarta: Badan Kementerian Pendidikan dan KebudayaanBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ARSITEKTUR NUSANTARA Komunitas Omah Aksara Bacaan untuk Anak Setingkat SD Kelas 1, 2, dan 3MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN ARSITEKTUR NUSANTARA Komunitas Omah Aksara Kementeria...

Viii; 64 Hlm.; 21 Cm. ISBN: 978-602-437-309-2 CERITA RAKYAT-INDONESIA KESUSASTRAAN-

viii; 64 hlm.; 21 cm. ISBN: 978-602-437-309-2 CERITA RAKYAT-INDONESIA KESUSASTRAAN- ANAKSambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakatIndonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhurbudaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasandan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budayabangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah,saling menghorm...

Sebagai Bangsa Yang Beradab Dan Bermartabat, Situasiyang Demikian Itu Jelas

Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasiyang demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depanbangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsayang cerdas cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekertiluhur, berderajat mulia, berperadaban tinggi, dan... Oleh karena itu, dibutuhkanparadigma pendidikan karakter bangsa yang tidak sekadarmemburu kepentingan kognitif (p...

Nilai-nilai Karakterbangsa Itu Berkaitan Erat Dengan Hajat Hidup Dan Kehidupanmanusia

Nilai-nilai karakterbangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupanmanusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingandiri sendiri, tetapi juga berkaitan dengan keseimbangan alamsemesta, kesejahteraan sosial masyarakat, dan ketakwaan kepadaTuhan Yang Maha Esa. Apabila jalinan ketiga hal itu terwujudsecara harmonis, terlahirlah bangsa Indonesia yang beradab danbermartabat mulia. Akhi...