Pdf Koneksi Antar Materi Modul 3 1 Guru Penggerak
Koneksi AntarMateri Modul 3.1-Pengambilan Keputusan sebagai Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Zulfikar,S.Pd.,Gr, CGP Angkatan 6, Provinsi Sumatera Barat Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Perkenalkan saya Zulfikar Calon Guru Penggerak Angkatan 6 dari SMA slam Al Ishlah Bukittinggi. Pendidikan Guru Penggerak membawa perubahan besar dalam diri saya terutama dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Diawali oleh modul 1, 2, dan 3 (3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran).
Materi-materi yang luar biasa saya dapatkan dari 2 modul sebelumnya. Selama menjalani Pendidikan Guru Penggerak ini saya dibimbing oleh fasilitator yaitu Bapak Trisdianto, yang luar biasa hebat, selalu membimbing, mengarahkan, memotivasi tiada bosannya dan Pengajar Praktik Ibu Ezi yang sama luar biasanya dengan Bapak... Berikut Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran berdasarkan 10 buah pertanyaan: Academia.edu no longer supports Internet Explorer. To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser. Pratap Triloka yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan semboyan ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri Handayani artinya di depan memberi teladan,di tengah membangun motivasi/dorongan, di belakang memberi...
Berdasarkan hal tersebut diatas guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya bisa menjadi panutan untuk melakukan proses pendidikan sehingga menjadi pamong untuk para siswa dan setiap masalah yang di hadapi bisa di kelola dan di... Dengan harapan dapat memberi keputusan yang solutif dan tetap memanusiakan manusia. Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh terhadap prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan. Salah satu permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran matematika adalah rendahnya kemampuan koneksi matematis (KKM) siswa SMP dan kurangnya kemandirian belajar siswa (KBS) sebagai hasil dari proses pembelajaran yang menempatkan KBS sebagai objek daripada sebagai... Pembelajaran dengan pendekatan metakognitif memfasilitasi dan membekali siswa untuk membangun pengetahuannya secara aktif. Penelitian ini berbentuk kuasi eksperimen dengan disain kelompok kontrol pretes-postes, a two-phase design yang bertujuan untuk membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis dan kemandirian belajar siswa SMP.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP negeri di kota Bandung. Menurut Selligman (dalam Ingarianti, 2009) salah satu faktor yang mempengaruhi kematangan karier adalah emosional. Secara khusus, faktor emosional seperti harga diri rendah, neurotisisme, dan kecemasan telah memberikan kontribusi untuk keraguan dalam memilih karier (Lukas, 2005). Pada kenyataannya, banyak para sarjana yang baru lulus memilih suatu pekerjaan tanpa mempertimbangkan kemampuan, minat, dan kepribadiannya. Cenderung memilih suatu pekerjaan didasarkan pada rasa khawatir dan cemas bila terlalu lama menganggur , adanya rasa malu pada lingkungan disekitar terutama jika belum memperoleh pekerjaan, dan adanya tuntutan moral dari orangtua. Jika hal ini terus-menerus dibiarkan maka akan berdampak pada dirinya dan juga pada perusahaan dimana ia bekerja kelak.
Karena pekerjaan yang dipilih jauh dari latar belakang pendidikan sehingga berakibat kurang memiliki skill yang memadai dalam menjalankan pekerjaan. Misalnya jika pekerjaan ini jauh dari minat, hasilnya tidak akan jadi maksimal, karena tidak melakukannya dengan 100%. Bagi perusahaan akan mengalami kerugian waktudan biaya karena adanya proses adaptasi dari karyawanyang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, sehingga akan timbul keraguan dalam diri, berapa lama akan melakukan pekerjaan ini, dan bagaimana dengan... Menurut Patton dalam Triani Wahyuningsih (2014), mengemukakan bahwa kecerdasan Emosional memiliki arti yaitu suatu keterampilannmenggun-akan emosiiisecara efektif untuk mencapai sebuah tujuandan mampu membangun hubungan yang baik serta mampu meraih kesuksesan ditempat kerja. Goleman (2005:513) (dalam Rani Setyaningrum, dkk 2016) membagi kecerdasan emosional ke dalam lima dasar kecerdasan emosional,yaitu kesadaran diri, pengaturan diri,motivasi, empati, dan ketrampilan sosial. Modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak mempelajari mengenai Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin.
Alur MERDEKA yang harus dilalui oleh calon guru penggerak adalah koneksi antar materi modul 3.1. Kegiatan yang dilakukan adalah menyusun sebuah rangkuman dari materi-materi yang telah dipelajari hingga materi pada modul 3.1. Guna mempermudah penyusunannya, terdapat kegiatan pemantik berupa menafsirkan kutipan serta menjawab beragam pertanyaan untuk menyusun rangkuman dalam koneksi antar materi ini. Artikel ini merupakan koneksi antar materi modul 3.1 yang saya susun. Koneksi antar materi yang saya susun dimulai dengan menafsirkan kutipan menarik yang disampaikan Bob Talbert yaitu : "Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga / utama adalah yang terbaik."
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik melalui aktivitas bimbingan pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya pada masa mendatang. Pendidikan, pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi yang dimiliki seseorang serta diarahkan kepada tujuannya yaitu menjadikannya sebagai insan yang utuh. Oleh karenanya, dalam kegiatan pembelajaran pemberdayaan peserta didik dilakukan dengan membangun pendidikan karakter agar menjadi pelajar yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Satuan pendidikan sebagai sebuah institusi moral memiliki peranan penting dalam membangun budaya, nilai-nilai serta moralitas setiap peserta didik. Perilaku yang menjadi kebiasaan warga sekolah dalam menerapkan nila-nilai kebajikan yang diyakini merupakan hal yang penting sebagai keteladanan yang ditunjukkan kepada peserta didik. Guru sebagai seorang pendidik memiliki peranan dalam memberikan keteladanan bagi peserta didik.
Keteladanan tersebut ditunjukkan dalam perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menjadi role model bagi peserta didik, keluarga serta warga di lingkungan sekitar tempat tinggal. Academia.edu no longer supports Internet Explorer. To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Tujuan Pembelajaran Khusus: - CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media. - CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang... Materi yang diberikan pada modul ini berisikan tentang penambangan pada metoda tambang terbuka.
Macam-macam tambang terbuka, mengapa terjadi bermacam-macam metoda penambangan. Tujuan dalam pembelajaran ini adalah, membahas dan memahami mengenai klasifikasi rodagigi dan akan dapat dicapai oleh : 1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang sistem transmisi rodagigi, dan jenis-jenis rodagigi. 2. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami dalam klasifikasi rodagigi menurut konstruksinya. 3.
Mahasiswa dapat mengerti fungsi pada rodagigi terhadap aplikasinya.
People Also Search
- KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 - Fitri Aprilianingrum Flip PDF | AnyFlip
- Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak
- Zulfikar_Gr - Koneksi Antar Materi - Google Sites
- (PDF) KONEKSI ANTAR MATERI Modul 3.1 Guru Penggerak
- koneksi antar materi modul 3.1.pdf - SlideShare
- Koneksi Antar Materi Modul 3.1 | PDF - Scribd
- Contoh Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Guru Penggerak, Pengambilan ...
- Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Guru Penggerak - Kompasiana
- (PDF) Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - Academia.edu
Koneksi AntarMateri Modul 3.1-Pengambilan Keputusan Sebagai Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai
Koneksi AntarMateri Modul 3.1-Pengambilan Keputusan sebagai Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Zulfikar,S.Pd.,Gr, CGP Angkatan 6, Provinsi Sumatera Barat Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Perkenalkan saya Zulfikar Calon Guru Penggerak Angkatan 6 dari SMA slam Al Ishlah Bukittinggi. Pendidikan Guru Penggerak membawa perubahan besar dalam diri saya terutama dalam melaksanakan...
Materi-materi Yang Luar Biasa Saya Dapatkan Dari 2 Modul Sebelumnya.
Materi-materi yang luar biasa saya dapatkan dari 2 modul sebelumnya. Selama menjalani Pendidikan Guru Penggerak ini saya dibimbing oleh fasilitator yaitu Bapak Trisdianto, yang luar biasa hebat, selalu membimbing, mengarahkan, memotivasi tiada bosannya dan Pengajar Praktik Ibu Ezi yang sama luar biasanya dengan Bapak... Berikut Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1-Pengambilan Keputusan sebagai...
Berdasarkan Hal Tersebut Diatas Guru Sebagai Pemimpin Pembelajaran Sudah Sepatutnya
Berdasarkan hal tersebut diatas guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya bisa menjadi panutan untuk melakukan proses pendidikan sehingga menjadi pamong untuk para siswa dan setiap masalah yang di hadapi bisa di kelola dan di... Dengan harapan dapat memberi keputusan yang solutif dan tetap memanusiakan manusia. Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh terhadap prinsip-prins...
Populasi Dalam Penelitian Ini Adalah Siswa SMP Negeri Di Kota
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP negeri di kota Bandung. Menurut Selligman (dalam Ingarianti, 2009) salah satu faktor yang mempengaruhi kematangan karier adalah emosional. Secara khusus, faktor emosional seperti harga diri rendah, neurotisisme, dan kecemasan telah memberikan kontribusi untuk keraguan dalam memilih karier (Lukas, 2005). Pada kenyataannya, banyak para sarjana yang baru...
Karena Pekerjaan Yang Dipilih Jauh Dari Latar Belakang Pendidikan Sehingga
Karena pekerjaan yang dipilih jauh dari latar belakang pendidikan sehingga berakibat kurang memiliki skill yang memadai dalam menjalankan pekerjaan. Misalnya jika pekerjaan ini jauh dari minat, hasilnya tidak akan jadi maksimal, karena tidak melakukannya dengan 100%. Bagi perusahaan akan mengalami kerugian waktudan biaya karena adanya proses adaptasi dari karyawanyang tidak sesuai dengan latar bel...