Koneksi Antar Materi S Unduh Buku 1 11 Halaman Pubhtml5
Important AnnouncementPubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am. PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated! KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.2 Imron Rosadi, ST, M.Kom CGP Angkatan 5KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI KONEKSI ANTAR MATERIPENGERTIAN GURU PENGGERAK Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang... Serta diharapkan mampu melaksanakan peran guru penggerak yang merupakan pedoman bertindak yang harus dikuasai oleh calon guru penggerak, meliputi : a. Menjadi Pemimpin Pembelajaran b. Menggerakkan komunitas Praktisi c.
Menjadi coach bagi guru lain d. Mendorong kolaborasi antar guru e. Mewujudkan kepemipinan muridNILAI GURU PENGGERAK Setelah mempelajari modul 1.2 ini, menurut pemahaman saya, nilai dan peran guru penggerak dalam modul ini merupakan keyakinan, kemampuan yang harus di miliki oleh sorang guru agar tujuan pendidikan... Untuk menuju ke tujuan pendidikan, maka seorang guru haruslah memiliki nilai-nilai: • Mandiri, • reflektif, • kolaboratif, • inovatif, • berpihak pada murid.KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.1. DAN 1.2 Kegiatan \"Koneksi antar materi\" merupakan bentuk refleksi atas pembelajaran moduul 1.1 dan 1.2 yang sudah terlaksana dalam model 4P yaitu a) Peristiwa; b) Perasaan; c) Pembelajaran; d) Penerapan ke depan (Rencana)PERISTIWA Mengembangkan... Tujuan Pendidikan yang disampaikan oleh Kihajar Dewatara memberikan gambaran kepada saya bagaimana filosofi mendidik yang sesungguhnya bukan sekedar transfer knowledge.
Motivasi dan filosofi menuntun perlu kita implementasikan secara nyata kepada murid Ket : Pembelajaran di Lab.KomputerPERASAAN Perasaaan yang saya rasakan ternyata pembelajaran saat ini bukan hanya sekedar mengajar namun bagaimana memberikan materi dan pengalaman... Momentum ini menjadikan saya harus lebih mendalami dan menerapkan nilai-nilai guru penggerak untuk memberikan layanan terbaik kepada pesarta didik.PEMBELAJARAN Sebelum mempelajari modul ini saya percaya diri bahwa apa yang saya lakukan sudah cukup baik... Namun setelah mempelajari ini seperti membuka khasanah pengetahuan kita bahwa apa yang saya lakukan harus saya tingkatkan praktir-praktik baik harus saya lakukan sesuai dengan nilai-nilai guru penggerak, dan harapaan saya bisa menjadi lebih baik... Meningkatkan kemampuan dengan mengikuti pelatihan atau workshop secara mandiri untuk lebih memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai guru penggerak 2. Literasi dengan mempelajari materi terkait kemampuan pedagogis dan professional 3. Meningkatkan kerja sama atau kolaborasi dengan rekan sejawat baik disekolah, komunitas MGMP maupun organisasi 4.
Melakukan evaluasi dengan secara berkelanjutan terkait performance Ketika mengajar dikelasKEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI TERIMA KASIH Koneksi AntarMateri modul 1.3 Wahyuningsih, CGP SurakartaKAITAN ANTAR MATERI FILOSOFI KHDBAGJA VISI GURU PENGGERAK NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK Imajinasi INKUIRIAPRESIATIF RENCANA DAN STRATEGIFilosofi KHD Peran guru penggerak :pendidikan adalah usaha menuntun segala sebagai... Dengan tiga semboyannya ing ngarso sungtulodho (di depan memberi contoh), ing madyamangun karsa ( ditengah dapat membangkitkansemangat), tut wuri handayani (di belakangmemberikan dorongan). Beliau menggagas sebuahkonsep pendidikan yang memerdekakan.sejalan denagn nilai guru penggerakyang Mandiri, kreatif, kolaboratif,reflektif dan memihak pada murid,maka saya akan menyusun sebuah inkuiri apresiatif dengan model BAGJA agar terwujud visi murid impian sayaVISI SAYAMembentuk lingkungan... diri sendiri: seorang yang periang, komunikatif,kolaboratif inovatif dan terbuka pada hal-hal baru 2. sekolah : lokasi strategis, fasilitas memadai untuk menunjang pembelajran 3.
SDM: kepala sekolah yang visioner, rekan sejawat yang solid, kreatif kolaboratif dan terbuka pada ilmu baru, siswa:kreatif, menguasai IT, kreatif terbuka pada hal baru, kemitraan: komite, praktisi, instansi industriBAGJA1.BUAT PERTANYAAN UTAMA2.AMBIL PELAJARAN3.GALI MIMPI4. JABARKAN STRATEGI5.ATUR EKSEKUSISAYA INGIN ...meningkatkan literasi bahasa berbahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada siswa dengan program one day one story yang dibukukan dalam g-siteTerima kasih! Important AnnouncementPubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am. PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated! KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF Penulis : SAMSUL ARIFIN, S.Pd Instansi : SDN 3 TANGGULKUNDUNG Kesimpulan Lingkungan sekolah yang positif dapat membuat warga sekolah merasa aman dan nyaman berada di sekolah. Keaadan demikian mestinya dapat memunculkan nilai-nilai positif dari warga sekolah.
Modul 1.3 mempelajari mengenai INKUIRI APRESIATIF (IA). IA merupakan pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan (positif). Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Dengan demikian, budaya positif di sekolah akan mendukung tercapainya visi sekolah. Visi yang sesuai dengan filosofi pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara yaitu untuk berpihak kepada murid, memerdekakan murid, mendorong terciptanya merdeka belajar, dan membentuk profil pelajar pancasila. Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang positif, perlu adanya budaya positif.
Budaya positifdapat dilakukan dengan adanya penerapan disiplin positif. Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3 motivasi perilaku manusia yaitu: untuk menghindari hukuman atau ketidaknyamanan, mendapatkan imbalan atau penghargaan, dan menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan... Tujuan adanya disiplin positif yaitu membangun siswa memiliki motivasi yang ketiga, yaitu motivasi intrinsik. Guru dapat mengambil peran mewujudkan kepemimpinan murid, dengan cara murid sanggup memimpin dirinya sendiri. Pendidik perlu menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik. Nilai-nilai kebajikan itu sesuai dengan profil pelajar pancasila yaitu: Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Berkebhinekaan Global, Bergotongroyong, dan kreatif.
Untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila ini guru dapat menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara melalui pembelajaran, kolaborasi, menggerakkan komunitas dan lainnya sehingga munculnya budaya positif di sekolah. Dalam penerapan budaya positif, guru perlu mengambil peran untuk melakukan restitusi, daripada memberi hukuman atau konsekuensi. Restitusimendorong terciptanya disiplin positif pada siswa. Siswa menyelesaikan permasalahannya sendiri sehingga menimbulkan motivasi intrinsik. Gossen menyatakan bahwa restitusi mengembalikan anak kepada kelompoknya dengan karakter yang lebih kuat. Dalam melakukan restitusi, guru dapat melakukan 5 posisi kontrol yaitu: pemberi hukuman, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau dan manajer.
Diantara kelima posisi tersebut, guru diharapkan mengambil posisi manajer. Posisi manajer adalah posisi dimana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. Manajer tidak mengatur perilaku seseorang, namun membimbing siswa mengatur dirinya sendiri. Posisi manajer sesuai dengan visi guru penggerak yang sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu untuk menuntun segala kekuatan kodrat anak untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya demi terciptanya student wellbeing. Peran manajer juga memunculkan nilai-nilai guru seperti kemandirian, inovasi, kolaborasi, kreativitas, dan berpihak pada siswa. Guru dengan kualitas manajerial berarti dapat menerapkan nilai-nilai dan peran guru yang baik di kelas, sekolah, dan masyarakat.Proses restitusi dapat dilakukan dengan segitiga restitusi yaitu: menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan.
Keyakinan yang dimaksud adalah keyakinan kelas. Guru dan siswa menyusun dan menyepakati keyakinan kelas. Guru memainkan peran pendorong kolaborasi untuk menyusunnya. Keyakinan kelas dibentuk dengan kesepakatan bersaman anggota kelas yang di dasarkan atas nilai-nilai Kebajikan universal dan menekankan pada keyakinan diri sesrta memotivasi dari dalam. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna. Dalam mewujudkan budaya positif di sekolah, tentu saja tidak dapat dilakukan seorang diri.
Pelu ada keterlibatan seluruh anggota sekolah. Untuk itu peran guru untuk menggerakkan komunitas praktisi, pendorong kolaborasi, serta coach bagi guru lain dapat mewujudkannya. Refleksi Faktor utama untuk terciptanya budaya positif adalah disiplin positif. Disiplin berasal dari bahasa latin “disciplina” yang artinya belajar. Belajar dapat berarti mengalami perubahan. Dalam disiplin positif, motivasiperubahannya muncul dari dirinya sendiri.
Orang lain dapat memberikan stimulus-respon, namun sejatinya yang memiliki kontrol/kuasa adalah diri sendiri. Motivasi yang benar bukan dikarenakan menghindari rasa tidak nyaman (hukuman) atau untuk menerima imbalan (penghargaan) dari orang lain. Motivasi yang memunculkan disiplin positif adalah motivasi untuk menjadi orang yang diinginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang diyakini (motivasi intrinsik). Motivasi karena hukuman dan penghargaan bersifat eksternal dan dapat mengganggu proses pendidikan siswa. Hukuman dapat membuat siswa menjadi tidak nyaman dan takut, sementara penghargaan hanya memunculkan motivasi yang bersifat sementara. Hal yang menarik ketika mempelajari materi ini adalah mengenai penghargaan.
Saya perlu lebih bijaksana dalam menggunakan penghargaan berupa poin keaktifan kepada siswa di kelas. Ada 5 posisi kontrol guru yang dipelajari yaitu pemberi hukuman, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau dan manajer. Untuk menerapkan disiplin positif, guru perlu menerapkan peran manajer. Peran manajer mengingatkan siswa pada keyakinan kelas yang telah disepakati bersama. Proses pembentukan keyakinan kelas dilakukan oleh siswa dibimbing oleh guru. Keyakinan kelas dapat ditempelkan di ruang kelas sebagai pengingat bersama.Saat saya merefleksikan dirisaya sendiri, sejauh ini saya masih cenderung pada level teman atau pemantau.
Saya perlu berlatih dan berusaha untuk belajar menerapkan peran manajer. Masalah yang terjadi pada siswa, dapat disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar manusia yaitu: yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan penguasaan (power). Dengan memahami kebutuhan dasar yang dibutuhkan siswa ketika masalah terjadi, penanganan terhadap suatu kasus akan menjadi lebih maksimal dan bermakna. Dalam penanganan siswa, guru sebaiknya menghindari tindakan hukuman atau konsekuensi. Guru dapat mengambil langkah restitusi.
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). Restitusi bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan. Restitusi memperbaiki hubungan. Restitusi adalah tawaran, bukan paksaan. Restitusi „menuntun‟ untuk melihat ke dalam diri. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
Restitusi diri adalah cara yang paling baik. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan. Restitusi menguatkan. Restitusi fokus pada solusi. Restitusi mengembalikan murid yangberbuat salah pada kelompoknya. Restitusi diterapkan melalui 3 langkah segitiga restitusi yaitu: menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menanyakan keyakinan Perubahan Setelah mempelajari modul ini saya belajar untuk memunculkan motivasi intrinsik siswa ketika saya mengajar di kelas.
Dulu saya sering memberikan penghargaa berupa poin keaktifan ketika meminta siswa menjawab soal. Kali ini saya mencoba memberi pengertian hal yang didapat siswa ketika mau menjawab pertanyaan saya, sehingga motivasi mereka menjawab bukan lagi poin, namun dikarenakan siswa yang mendapatkan pengalaman belajar dan percaya diri. Perubahan berikutnya adalah dalam penanganan masalah siswa. Saya belajar untuk membimbing siswa menemukan solusi atas permasalahan mereka sendiri. Saya sering bertanya ”jadi apa yang akan kamu lakukan supaya …” Pengalaman, Perasaan, dan Hal yang Perlu Diperbaiki Pengalaman yang saya alami yaitu ketika menerapkan proses segitiga restitusi. Narasi yang saya tuliskan dalam tugas video praktik segitiga restitusi tersebut,memang benar-benar masalah yang terjadi dan saya tangani.
People Also Search
- Koneksi Antar Materi_s - Unduh Buku | 1-11 Halaman | PubHTML5
- KONEKSI ANTAR MATERI 1.3 - Unduh Buku | 1-11 Halaman | AnyFlip
- KONEKSI ANTAR MATERI 3.1 - Unduh Buku - 1-17 Halaman - FlipHTML5
- KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4 - Unduh Buku | 1-11 Halaman | PubHTML5
- Koneksi Antar Materi - Unduh Buku | 1-10 Halaman | FlipHTML5
- Topik 1 - Koneksi Antar Materi | PDF - Scribd
- KONEKSI ANTAR MATERI 1.2.a.8 LUKHI M.S - Unduh Buku - PubHTML5
- 2.1.a.9 Koneksi Antar Materi - Unduh Buku | 1-7 Halaman | AnyFlip
- Topik 6. Koneksi Antar Materi (Implementasi Pembelajaran Dalam UbD)
- Koneksi Antar Materi - Unduh Buku | 1-11 Halaman | PubHTML5
Important AnnouncementPubHTML5 Scheduled Server Maintenance On (GMT) Sunday, June 26th,
Important AnnouncementPubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am. PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated! KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.2 Imron Rosadi, ST, M.Kom CGP Angkatan 5KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI KONEKSI ANTAR MATERIPENGERTIAN GURU PENGGERAK Guru pen...
Menjadi Coach Bagi Guru Lain D. Mendorong Kolaborasi Antar Guru
Menjadi coach bagi guru lain d. Mendorong kolaborasi antar guru e. Mewujudkan kepemipinan muridNILAI GURU PENGGERAK Setelah mempelajari modul 1.2 ini, menurut pemahaman saya, nilai dan peran guru penggerak dalam modul ini merupakan keyakinan, kemampuan yang harus di miliki oleh sorang guru agar tujuan pendidikan... Untuk menuju ke tujuan pendidikan, maka seorang guru haruslah memiliki nilai-nilai:...
Motivasi Dan Filosofi Menuntun Perlu Kita Implementasikan Secara Nyata Kepada
Motivasi dan filosofi menuntun perlu kita implementasikan secara nyata kepada murid Ket : Pembelajaran di Lab.KomputerPERASAAN Perasaaan yang saya rasakan ternyata pembelajaran saat ini bukan hanya sekedar mengajar namun bagaimana memberikan materi dan pengalaman... Momentum ini menjadikan saya harus lebih mendalami dan menerapkan nilai-nilai guru penggerak untuk memberikan layanan terbaik kepada ...
Melakukan Evaluasi Dengan Secara Berkelanjutan Terkait Performance Ketika Mengajar DikelasKEMENTERIAN
Melakukan evaluasi dengan secara berkelanjutan terkait performance Ketika mengajar dikelasKEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI TERIMA KASIH Koneksi AntarMateri modul 1.3 Wahyuningsih, CGP SurakartaKAITAN ANTAR MATERI FILOSOFI KHDBAGJA VISI GURU PENGGERAK NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK Imajinasi INKUIRIAPRESIATIF RENCANA DAN STRATEGIFilosofi KHD Peran guru penggerak :pendidikan ada...
SDM: Kepala Sekolah Yang Visioner, Rekan Sejawat Yang Solid, Kreatif
SDM: kepala sekolah yang visioner, rekan sejawat yang solid, kreatif kolaboratif dan terbuka pada ilmu baru, siswa:kreatif, menguasai IT, kreatif terbuka pada hal baru, kemitraan: komite, praktisi, instansi industriBAGJA1.BUAT PERTANYAAN UTAMA2.AMBIL PELAJARAN3.GALI MIMPI4. JABARKAN STRATEGI5.ATUR EKSEKUSISAYA INGIN ...meningkatkan literasi bahasa berbahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada siswa ...