Koneksi Antar Materi Pendidikan Guru Penggerak Modul 3 1 Gurusiana

Leo Migdal
-
koneksi antar materi pendidikan guru penggerak modul 3 1 gurusiana

Kegiatan pada Pendidikan Guru Penggerak, dimana Calon Guru Penggerak diminta membuat Koneksi antar Materi.Tujuan Pembelajaran Khusus: Kegiatan Pemantik:Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya: Menurut saya, kutipan di atas adalah dua hal yang sama-sama baik. Keduanya sebenarnya harus dijalankan secara seimbang. Seperti yang saya pelajari dalam permasalahan dilema etika, dimana kita dihadapkan pada sisi yang keduanya baik.Etika dijadikan dasar karena bersumber pada nilai-nilai kebajikan universal. Selai itu pengambilan keputusan harus berfihak kepada murid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sehingga ketika keputusan tersebut dijalankan maka akan dapat menjadi kebaikan bagi semua orang. Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda. Orang berpendidikan akan memiliki etika dibandingkan orang yang tidak berpendidikan. Orang beretika akan berperilaku sesuai dengan norma, nilai, dan hukum yang berlaku. Sehingga dengan perilakunya tersebut akan mempermudah dalam proses pengambilan keputusan dari masalah yang dihadapinya.

Pembelajaran pada modul ini memberikan pengetahuan bagaimana untuk mengambil sebuah keputusan yang berupa dilema etika atau bujukan moral, dengan memperhatikan nilai-nilai kebijakan universal tanggung jawab, dan berfihak kepada murid. Kutipan tersebut merupakan dilema etika yang dapat diputuskan melalui 4 paradigma, dan 3 prinsip pengujian keputusan, serta 9 langkah pengujian dalam pengambilan keputusan. Konten pendidikan yang berisi informasi dan materi yang berkaitan dengan dunia pendidikan seperti metode ajar, perangkat pembelajaran, materi dan asesmen yang diperlukan pendidik dalam pembelajaran di kelas. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai KebajikanModul 3.1 Guru Penggerak mengajak kita untuk menggali lebih dalam tentang peran guru sebagai pemimpin pembelajaran yang tidak hanya menguasai materi pelajaran, namun juga memiliki kemampuan mengambil keputusan yang bijak. Inti dari modul ini adalah pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan. Modul ini menyajikan sebuah jaringan konsep yang saling terkait erat, di antaranya:

- Nilai-nilai Kebajikan sebagai Kompas: Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, keadilan, empati, dan integritas menjadi kompas bagi guru dalam setiap pengambilan keputusan. Nilai-nilai ini bukan sekadar kata-kata, melainkan tindakan nyata yang tercermin dalam setiap interaksi dengan siswa, rekan sejawat, dan komunitas. - Kepemimpinan Pembelajaran yang Transformatif: Seorang guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mampu menginspirasi dan memotivasi. Kepemimpinan ini tidak hanya berfokus pada pencapaian tujuan akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Setiap keputusan yang diambil harus selaras dengan visi untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inklusif. Koneksi AntarMateri Modul 3.1-Pengambilan Keputusan sebagai Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Zulfikar,S.Pd.,Gr, CGP Angkatan 6, Provinsi Sumatera Barat Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Perkenalkan saya Zulfikar Calon Guru Penggerak Angkatan 6 dari SMA slam Al Ishlah Bukittinggi. Pendidikan Guru Penggerak membawa perubahan besar dalam diri saya terutama dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Diawali oleh modul 1, 2, dan 3 (3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran). Materi-materi yang luar biasa saya dapatkan dari 2 modul sebelumnya.

Selama menjalani Pendidikan Guru Penggerak ini saya dibimbing oleh fasilitator yaitu Bapak Trisdianto, yang luar biasa hebat, selalu membimbing, mengarahkan, memotivasi tiada bosannya dan Pengajar Praktik Ibu Ezi yang sama luar biasanya dengan Bapak... Berikut Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1-Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran berdasarkan 10 buah pertanyaan: CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya. Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya: “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Academia.edu no longer supports Internet Explorer. To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser. Pratap Triloka yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan semboyan ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri Handayani artinya di depan memberi teladan,di tengah membangun motivasi/dorongan, di belakang memberi... Berdasarkan hal tersebut diatas guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutnya bisa menjadi panutan untuk melakukan proses pendidikan sehingga menjadi pamong untuk para siswa dan setiap masalah yang di hadapi bisa di kelola dan di... Dengan harapan dapat memberi keputusan yang solutif dan tetap memanusiakan manusia.

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh terhadap prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan. Salah satu permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran matematika adalah rendahnya kemampuan koneksi matematis (KKM) siswa SMP dan kurangnya kemandirian belajar siswa (KBS) sebagai hasil dari proses pembelajaran yang menempatkan KBS sebagai objek daripada sebagai... Pembelajaran dengan pendekatan metakognitif memfasilitasi dan membekali siswa untuk membangun pengetahuannya secara aktif. Penelitian ini berbentuk kuasi eksperimen dengan disain kelompok kontrol pretes-postes, a two-phase design yang bertujuan untuk membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis dan kemandirian belajar siswa SMP. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP negeri di kota Bandung. Menurut Selligman (dalam Ingarianti, 2009) salah satu faktor yang mempengaruhi kematangan karier adalah emosional.

Secara khusus, faktor emosional seperti harga diri rendah, neurotisisme, dan kecemasan telah memberikan kontribusi untuk keraguan dalam memilih karier (Lukas, 2005). Pada kenyataannya, banyak para sarjana yang baru lulus memilih suatu pekerjaan tanpa mempertimbangkan kemampuan, minat, dan kepribadiannya. Cenderung memilih suatu pekerjaan didasarkan pada rasa khawatir dan cemas bila terlalu lama menganggur , adanya rasa malu pada lingkungan disekitar terutama jika belum memperoleh pekerjaan, dan adanya tuntutan moral dari orangtua. Jika hal ini terus-menerus dibiarkan maka akan berdampak pada dirinya dan juga pada perusahaan dimana ia bekerja kelak. Karena pekerjaan yang dipilih jauh dari latar belakang pendidikan sehingga berakibat kurang memiliki skill yang memadai dalam menjalankan pekerjaan. Misalnya jika pekerjaan ini jauh dari minat, hasilnya tidak akan jadi maksimal, karena tidak melakukannya dengan 100%.

Bagi perusahaan akan mengalami kerugian waktudan biaya karena adanya proses adaptasi dari karyawanyang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, sehingga akan timbul keraguan dalam diri, berapa lama akan melakukan pekerjaan ini, dan bagaimana dengan... Menurut Patton dalam Triani Wahyuningsih (2014), mengemukakan bahwa kecerdasan Emosional memiliki arti yaitu suatu keterampilannmenggun-akan emosiiisecara efektif untuk mencapai sebuah tujuandan mampu membangun hubungan yang baik serta mampu meraih kesuksesan ditempat kerja. Goleman (2005:513) (dalam Rani Setyaningrum, dkk 2016) membagi kecerdasan emosional ke dalam lima dasar kecerdasan emosional,yaitu kesadaran diri, pengaturan diri,motivasi, empati, dan ketrampilan sosial. Perkenalkan, saya MISMAR M, S.Pd., M.Pd. Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Luwu Timur dari UPT SMP Negeri Satap 189 Ujung Baru,Tomoni. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi informasi tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Kebajikan sebagai Seorang Pemimpin.

Namun sebelum itu, saya kutip kalimat bijak berikut ini sebagai renungan bagi kita semua. "Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik" · Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Kutipan tersebut terkait dengan konsep bahwa pengambilan keputusan yang baik dan berkelanjutan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan untuk menghitung atau menganalisis data, tetapi juga dengan pemahaman nilai-nilai dan prinsip-prinsip kebaikan. Dalam pembelajaran, ini berarti bahwa kita tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, seperti menghitung, fokus pada angka angka atau hasil material tetapi penting juga untuk mengajarkan nilai-nilai kebajikan yang akan membimbing mereka dalam pengambilan... 3.1.a.8.1.

Blog Rangkuman Koneksi Antar materi Pada kesempatan kali ini mohon ijin saya menyampaikan sebuah pemahaman saya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak angkatan 10. Pada modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran di kegiatan Koneksi Antar Materi CGP harus membuat sebuah tulisan koneksi antar materi dari materi sebelumnya yang sudah dipelajari selama Pendidikan Guru Penggerak. Oleh karena itu, saya mohon ijin untuk menyampaikannya sebagai berikut: Melalui pemahaman sebuah kalimat yang dikemukakan oleh Bob Talbert : Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best yang memiliki arti, Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka... Dalam modul 3.1.a.8 materi Koneksi antar materi ini secara garis besar menjelaskan mengenai dua hal :

People Also Search

Kegiatan Pada Pendidikan Guru Penggerak, Dimana Calon Guru Penggerak Diminta

Kegiatan pada Pendidikan Guru Penggerak, dimana Calon Guru Penggerak diminta membuat Koneksi antar Materi.Tujuan Pembelajaran Khusus: Kegiatan Pemantik:Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya: Menurut saya, kutipan di atas adalah dua hal yang sama-sama baik. Keduanya sebenarnya harus dijalankan secara seimbang. Seperti yang saya pelajari dalam permasalahan dilema etika, dimana kita dihadap...

Sehingga Ketika Keputusan Tersebut Dijalankan Maka Akan Dapat Menjadi Kebaikan

Sehingga ketika keputusan tersebut dijalankan maka akan dapat menjadi kebaikan bagi semua orang. Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda. Orang berpendidikan akan memiliki etika dibandingkan orang yang tidak berpendidikan. Orang beretika akan berperilaku sesuai dengan norma, nilai, dan hukum...

Pembelajaran Pada Modul Ini Memberikan Pengetahuan Bagaimana Untuk Mengambil Sebuah

Pembelajaran pada modul ini memberikan pengetahuan bagaimana untuk mengambil sebuah keputusan yang berupa dilema etika atau bujukan moral, dengan memperhatikan nilai-nilai kebijakan universal tanggung jawab, dan berfihak kepada murid. Kutipan tersebut merupakan dilema etika yang dapat diputuskan melalui 4 paradigma, dan 3 prinsip pengujian keputusan, serta 9 langkah pengujian dalam pengambilan kep...

- Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Kompas: Nilai-nilai Seperti Kejujuran, Tanggung Jawab,

- Nilai-nilai Kebajikan sebagai Kompas: Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, keadilan, empati, dan integritas menjadi kompas bagi guru dalam setiap pengambilan keputusan. Nilai-nilai ini bukan sekadar kata-kata, melainkan tindakan nyata yang tercermin dalam setiap interaksi dengan siswa, rekan sejawat, dan komunitas. - Kepemimpinan Pembelajaran yang Transformatif: Seorang guru penggerak ...

Zulfikar,S.Pd.,Gr, CGP Angkatan 6, Provinsi Sumatera Barat Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Zulfikar,S.Pd.,Gr, CGP Angkatan 6, Provinsi Sumatera Barat Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Perkenalkan saya Zulfikar Calon Guru Penggerak Angkatan 6 dari SMA slam Al Ishlah Bukittinggi. Pendidikan Guru Penggerak membawa perubahan besar dalam diri saya terutama dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Diawali oleh modul 1, 2, dan 3 (3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelaja...